Table of Contents
Definisi manajemen risiko
Manajemen risiko adalah kegiatan manajemen risiko yang mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, meminimalkan dan berupaya menghilangkan risiko yang tidak diinginkan.
Berikut Ini Telah Kami Kumpulkan Yang Bersumber Dari Laman https://memphisthemusical.com/ Yang Akhirnya Saya Tuliskan Disini.
Dalam konteks bisnis, manajemen risiko merupakan suatu proses pengaturan segala kondisi untuk mengatasi risiko pendapatan bisnis. Sehingga bisnis bisa lebih berkelanjutan. Bayangkan jika risiko tidak dikelola dengan baik, pendapatan bisnis Anda bisa dengan leluasa turun bahkan menyebabkan bisnis Anda bangkrut. Sayang benar
Jenis manajemen risiko
1. Manajemen risiko keuangan
Ini adalah jenis risiko yang terkait dengan aset bisnis Anda. Ini termasuk keuntungan perusahaan dan sumber daya penciptaan nilai penting lainnya.
Risiko yang satu ini sangat penting untuk diwaspadai, karena kegagalan bisnis sering kali terjadi ketika keuangan tidak dapat dikelola. Arus kas yang berantakan, laporan keuangan yang tidak teratur, dan tunggakan hutang yang menumpuk adalah salah satu efek dari tidak dapat mengelola risiko keuangan. Jadi untuk mengelola risiko ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, terutama yang terkait dengan pembiayaan, antara lain: likuiditas, kredit, dan pajak.
2. Pengelolaan risiko operasional
Jenis risiko ini sangat erat kaitannya dengan proses bisnis internal Anda. Hal ini dapat disebabkan oleh kelalaian manusia (kesalahan manusia), sistem yang kurang optimal, atau faktor eksternal seperti bencana. Mengatasi risiko semacam itu penting untuk menjaga syarat dan ketentuan Anda dalam kondisi yang baik hari demi hari.
3. Manajemen risiko strategis
Jenis ketiga atau terakhir dari manajemen risiko adalah risiko strategis. Hal tersebut terkait dengan kesalahan dalam pengambilan keputusan di suatu perusahaan.
Keputusan yang salah bisa diartikan proses bisnis yang Anda jalankan tidak berjalan mulus. Oleh karena itu, pengelolaan risiko strategis menjadi sangat penting.
Fase manajemen risiko
1. Identifikasi risiko
Langkah pertama dalam fase manajemen risiko adalah mengidentifikasi risiko. Anda perlu mengetahui potensi risiko apa saja yang bisa muncul dalam menjalankan bisnis Anda. Anda perlu memperluas cakupan risiko yang mungkin terjadi dengan melihatnya dalam berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, regulasi, dll.
2. Kaji risiko
Sekarang setelah Anda mengidentifikasi berbagai jenis risiko yang mungkin timbul, langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian atau menilai setiap kemungkinan risiko akibat dampak risiko tersebut dan kemungkinan frekuensi / frekuensi terjadinya risiko tersebut. Dengan cara ini, risiko tersebut dapat diurutkan berdasarkan prioritas.
3. Manajemen / respon terhadap resiko
Langkah selanjutnya adalah menentukan bagaimana Anda mengelola atau menanggapi risiko yang telah Anda analisis / nilai. Ini dilakukan untuk membentuk portofolio lengkap tentang bagaimana bereaksi terhadap risiko yang muncul. Ada beberapa cara untuk menanggapinya, di antaranya:
Penghindaran resiko
yaitu melakukan tindakan untuk menghindari resiko yang muncul. Misalnya, jika Anda memiliki perusahaan yang peduli dengan moral hazard, Anda perlu menghindarinya dengan memilih secara cermat orang-orang yang bekerja di perusahaan Anda.
Pengurangan resiko
yaitu, tindakan untuk mengurangi dampak yang telah terjadi. Misalnya, pengendalian internal yang lebih rutin terhadap perusahaan.
Transfer risiko
yaitu langkah-langkah pengelolaan risiko dengan mengalihkan risiko kepada pihak lain, seperti B. Asuransi.
Retensi risiko
yaitu manajemen risiko dengan menangani risiko tersebut. Bagaimanapun, risiko berada di luar kendali dan cara yang paling mungkin dilakukan adalah menghadapinya. Misalnya risiko bencana alam.
4. Implementasi
Sekarang setelah Anda menentukan sikap Anda terhadap risiko, kini saatnya Anda menerapkan masing-masing sikap tersebut seiring risiko yang muncul di perusahaan / proyek Anda.
5. Evaluasi
Ini merupakan tahap terakhir dari manajemen risiko yaitu melakukan penilaian. Kegiatan ini dilakukan agar Anda bisa mengetahui benar atau tidaknya postur yang diambil pada saat risikonya. Jika itu tidak berarti bahwa sikap yang benar dalam menghadapi risiko tersebut perlu dirumuskan kembali.
Lihat Juga: Alight Motion Pro